Headlines News :
Home » » Berpikir Jernih

Berpikir Jernih

Written By Unknown on Jumat, 20 Januari 2012 | Jumat, Januari 20, 2012

Oleh : hardiansyah lubis

Di kisahkan Seorang pria yang hidup dengan kudanya yang sudah cukup lama, ia begitu sayang dengan kuda itu, sebaliknya si kuda juga demikian yang selalu setia menemani tuannya kemapun ia pergi, namun di suatu hari ketika mereka sedang mencari air, entah kenapa tiba-tiba sikuda terjerembab jatuh dan masuk kedalam sumur yang cukup lumayan dalam, tapi sudah tidak ada airnya ( Kering ),
mungkin faktor cuaca, karena memang pada saat itu lagi musim kemarau yang sudah cukup lama, dengan jatuhnya sikuda kedalam sumur membuat si tuan kebingungan, dia coba untuk mencari-cari sesuatu agar supaya kuda itu bisa selamat dan dapat naik kembali, ia terus mencari-cari seperti orang yang sedang kebingungan, cukup lama ia berusaha dan berpikir keras agar kuda itu bisa naik kembali, tapi hasilnya nihil. karena sudah berusaha dan berpikir cukup lama, akhirnya ia memutuskan, kuda ini sudah tua usianya sudah tidak lama lagi sama akupun ia nanti akan mati juga, maka ia berinisiatif untuk menguburkan kuda tersebut dengan tanah biar cepat mati sehingga tidak membuatnya tersiksa di dalam sumur tersebut.
Tanahpun setimba-demi setimba diturunkan ke dalam sumur, tapi apa yang terjadi ketika si tuan menurunkan tanah tersebut, dengan cepat kuda mengibas-kibaskan badanya sehingga tanah tadi berjatuhan kuda naik ketanah tersebut, sehingga tanpa di sadari si tuan, tanah sudah hampir penuh tetapi kuda tidak mati tapi  semangkin naik, akhirnya ketika tanah sudah penuh si kuda melompat dan selamat.
nah dari kisah ini kita dapat mengambil hikmah, bahwasanya ketika kita berperasangka baik kepada seseorang tidak membuat kita sedih dan kecewa malah membuat kita naik dan selamat, seperti cerita kuda tersebut, ia berperasangka baik kepada tuannya bahwasanya ia ingin di selamatkan. Muda-mudahan kita bisa menjadi orang-orang yang selalu berperasangka baik, contohnya kita berjanji kepada seseorang atau kita di marahi kita jangan langsung berkesimpulan bahwasanya ia berkhianat, berdusta, berbohong, pengibul, penipu, munafik atau ia benci kepadaku, ia dengki, ia egois, ia sombong, mau menang sendiri, mau menjatuhkanku, menghinaku, sebaiknya kita evaluasi dahulu apa penyebabnya baru berkesimpulan. InsyaAllah.
Share this post :

Posting Komentar

 
Support :Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BINGKAI SUMUT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger