MEDAN - Masyarakat Minang di Sumatera Utara, memiliki peran strategis terutama di bidang ekonomi dan pendidikan. Selain banyak menempati kelompok cendikiawan dan alim ulama, warga Minang juga memiliki kontribusi tak sedikit dalam menggerakkan roda perekonomian di Sumut.
Demikian dikatakan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho saat menghadiri acara halal-bihalal Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM3) Sumatera Utara, di Hotel Grand Angkasa Medan.
Acara yang dihadiri tokoh masyarakat minang dan pengurus BM3 se Sumut ini juga dihadiri Sekda Prov Sumbar Ali Hasmar, Kepala Badan Kesbanglinmas Eddy Sofyan, dan Ketua BM3 Syahruddin Ali.
"Masyarakat minang punya ciri cinta damai sebagaimana tercermin dalam konsep hidup yaitu 'Bumi Sanang Padi Manjadi, Taranak Bakambiang Biak'. Maknanya adalah keinginan untuk hidup aman, damai, makmur, ceria dan penuh keberkahan," ujar Gatot yang disambut riuh tepuk tangan hadirin. Keinginan tersebut, lanjut Gatot sejalan dengan apa yang diidamkan dalam ajaran Islam yaitu sebuah kehidupan yang Baldatun Taiyibatun Wa Robbun Gafuur.
Gatot dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih atas kontribusi yang diberikan selama ini. Dia juga menambahkan, BM3 sebagai induk organisasi masyarakat minang diharapkan dapat menjadi wadah silahturahmi masyarakat perantau dan menjadi media untuk mewariskan budaya dan filosofi hidup kepada generasi muda. "Peran besar masyarakat minang lainnya sangat dinantikan di masa mendatang," ujarnya.
Sekda Provinsi Sumatera Barat Ali Hasmar dalam kesempatan itu membacakan pidato Gubernur Sumbar yang intinya mengingatkan agar warga minang perantau tetap menjunjung pepatah dimana bumi di pijak, di situ langit di junjung. Ali Hasmar yang pernah menghabiskan masa kecilnya di Belawan ini juga menyempatkan diri menceritakan pengalamannya semasa menetap di Sumut.
Ketua BM3 Syahruddin Ali mengatakan sebagai warga perantau, masyarakat minang terbiasa sebagai minoritas yang harus bersikap rendah hati dan mampu bergaul dengan luwes di tengah masyarakat. Warga minang juga punya kelebihan yaitu tidak menyukai dan menghindari pertengkaran, karena jiwa wira usaha yang begitu kental.
Syahrudin juga meminta warga minang mendukung pemerintah provinsi dalam mensukseskan berbagai program pembangunan. "Pak Gatot adalah pembina BM3, yang berarti termasuk ninik mamak, orang yang harus dihormati. Maka berbagai kebijakannya harus kita dukung," ujar Syahruddin.
http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=260323:gatot-minang-penggerak-ekonomi-sumut&catid=14:medan&Itemid=27
Posting Komentar