Medan, (Analisa). Kepala Dinas Peternakan
Provinsi Sumatera Utara drh Tetty Erlina Lubis MSi mengungkapkan, dalam
upaya pengembangan ternak melalui peningkatan populasi dan produktifitas
ternak di Provinsi Sumatera Utara serta mendukung program Swasembada
Daging Nasional 2014, Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara telah
merealisasikan dana penyelamatan sapi betina produktif kepada para
petani peternak se-Sumatera Utara sebesar Rp 24.097.093.000.
"Selain itu, Disnak Sumut
juga telah merealiasikan dana sebesar Rp 2,8 miliar kepada para petani
peternak se-Sumut untuk meningkatkan produksi pakan ternak sapi/kerbau
mereka di daerahnya masing-masing," papar Tetty Erlina Lubis MSi di
hadapan ratusan petani ternak yang menerima bantuan pemerintah anggaran
tahun 2011 pada silaturahmi bersama para petani ternak di Aula Disnak
Sumut, Kamis (11/10). Dikatakan Tetty yang turut didampingi Kasubdin Sarana Prasarana Parmohonan Lubis dan Kasubdin Budi Daya Ternak Sudirman Pulungan, dana Rp 24 miliar yang bersumber dari DIPA No. 0930/018-06.4.01/02/2011 tertanggal 20 Desember 2010 itu, diberikan kepada kelompok-kelompok petani untuk menyelamatkan sapi-sapi produktif yang dijual oleh masyarakat maupun petani yang terpaksa menjual ternaknya karena terdesak kebutuhan ekonomi.
Selamatkan sapi betina
Dana yang merupakan bantuan sosial dari pemerintah tersebut dialokasikan untuk penyelamatan sapi dan kerbau betina produktif dan penyelamatan sapi/kerbau betina bunting.
"Yang dikelola langsung oleh Dinas Peternakan Sumut hanya sebesar Rp 546.000.000 dari Rp 24 miliar lebih itu, dan digunakan untuk belanja barang operasional maupun lainnya terkait peningkatan kualitas dan kuantitas benih bibit ternak tersebut," imbuh Parmohonan Lubis.
Untuk belanja bantuan sosial yang langsung ke rekening kelompok, yakni, penyelamatan sapi/kerbau betina produktif diberikan sebesar Rp 475.000.000 per kelompok. Dana tersebut diberikan untuk 30 kelompok petani peternak se-Sumut, jika ditotal jumlahnya sebesar Rp 14.250.000.000.
Selain itu, bantuan juga diberikan untuk penyelamatan sapi/kerbau betina bunting kepada 46 kelompok petani. Masing-masing kelompok mendapat sebesar Rp 202.197.674, dengan total keseluruhan sebesar Rp 9.301.093.000.
"jadi Jumlah seluruh dana bantuan yang diberikan kepada petani maupun dikelola langsung Disnak sebesar Rp 24.097.093.000. Jika Disnak Sumut disebut korupsi oleh beberapa elemen masyarakat, manalah mungkin. Mengingat dana itu ditransfer langsung oleh PKPN ke rekening peternak," jelas Tetty di hadapan ratusan petani peternak yang hadir.
Swasembada daging
Di kesempatan itu, Tetty mengharapkan para petani tetap semangat memelihara ternak bantuan pemerintah itu, guna mendukung swasembada daging nasional 2014," tegasnya.
Di kesempatan itu, petani yang mendapat bantuan dari pemerintah untuk penyelamatan sapi/kerbau betina produktif, salah satunya dari Pematang Siantar mengaku mendapat bantuan sebesar Rp 475 juta untuk kelompoknya. Dan tersebut digunakan untuk membeli 46 ekor sapi. "Dana langsung dikirim ke rekening kelompok," jelas salah seorang petani asal Siantar. Dan kini, populasi dari 46 ekor sapi yang dipelihara sudah bertambah menjadi 56 ekor.
Hal sebada juga diungkapkan petani asal Simalungun. Dengan bantuan Rp 475 juta untuk anggaran 2011, kelompok mereka dapat membeli 46 ekor sapi. Setelah 1 tahun, sapi sudah bertambah populasinya. "Diperkirakan tahun 2012 ini sudah 80 ekorlah," ujar peternak mengestimasi dengan nada bersemangat.
Para petani mengaku siap membela Dinas Peternakan Sumut jika ada elemen masyarakat yang menuding Dinas Peternakan tidak menyalurkan bansos kepada para petani.
"Jika ada yang mau demo atau menuding seperti itu, kami ratusan petani dari seluruh kabupaten/kota se-Sumut siap tampil ke depan, membela Dinas Peternakan Sumut," teriak ratusan petani yang kemudian berharap Kadisnak Sumut tetap bersemangat memberi arahan kepada para petani agar hasil ternak mereka semakin baik.
Posting Komentar