Di tengah kesibukannya, Pelaksana tugas Gubernur Sumatera UtaraH Gatot Pujo Nugroho ST, akhirnya bersedia meluangkan waktu untuk diwawancarai Sumut Pos Group.
Wawancara berlangsung santai, dan sempat diselingi dengan beberapa
diskusi kecil yang berkaitan dengan kondisi kekinian pembangunan
Sumatera Utara di mata masyarakat nasional dan asing, di Rumah Dinas
Gubernur, Jl Sudirman, Medan. Berikut petikan wawancara singkat kami.
Sumut Pos (SP): Dalam enam bulan terakhir, kita menyaksikan sejumlah
ruas jalan provinsi dan nasional di Sumatera Utara mengalami perbaikan
signifikan. Jalan Medan-Tanah Karo misalnya, makin mulus dan ada
pelebaran. Tak heran jika Bupati Tanah Karo mengucapkan terima kasih
untuk bapak.
Gatot Pujo Nugroho (GPN): (Tersenyum), itu memang tugas saya. Sebagai
Plt Gubernur saya wajib dan harus membangun provinsi ini. Tak bisa
selalu cepat prosesnya, harus step by step. Semua butuh proses, tak ada
pembangunan instan dan abrakadabra. Harus sabar tapi terarah, Insya
Allah semua tujuan satu persatu bisa kita capai.
SP: Apa pembangunan infrastruktur memang menjadi prioritas Anda?
GPN: Benar. Pembangunan infrastruktur memang salah satu prioritas saya
di tahun 2012 dan bakal diteruskan di tahun 2013. Tahun ini, setidaknya
ada 5 prioritas yang harus digesa. Selain pembangunan infrastruktur, ada
prioritas lain seperti peningkatan kualitas kehidupan beragama, tata
pemerintahan yang baik, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Lalu Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan yang terjangkau.
Disusul pembangunan pertanian berkelanjutan dan penguatan Sistem
Ketahanan Pangan. Serta pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan peningkatan
kesejahteraan rakyat miskin.
SP: Apa target pembangunan infrastruktur tahun ini?
GPN: Ada beberapa, tapi yang pasti saya tekankan ke seluruh jajaran agar
jalan ke sentra-sentra produksi (perkebunan, pertanian, jasa) juga
lokasi pariwisata harus sudah mulus. Dengan harapan, jika jalan ke dua
sektor ini bagus maka alur ekonomi makin lancar.
Jika jalan Medan-Tanah Karo mulus seperti sekarang, maka petani di
Tanah Karo bisa lebih cepat mengantar sayur dan hasil bumi mereka ke
Pusat Pasar Medan. Jalan yang mulus saya harap juga bisa mendorong
pertumbuhan pariwisata di kabupaten ini. Warga bisa setiap hari
berwisata jika kondisi jalannya bagus. Jadi tak melulu harus berwisata
di akhir pekan. Saya optimis, saat ini dan ke depan, perputaran uang di
Karo semakin meningkat.
SP: Apa hanya jalanan di Tanah Karo saja yang dibagusi?
GPN: Tentu tidak. Saya pribadi inginnya semua jalan provinsi dan negara
di Sumatera Utara ini bagus, lebar dan berkualitas. Kita targetkan ada
peningkatan jalan provinsi sepanjang 382,11 Km dan jembatan sepanjang
400 m di tahun 2012 ini.
Mengapa saya ingin jalanan mulus dan berkualitas? Sebab itulah salah
satu keluhan para investor yang banyak kita terima. Buruknya jalan
membuat proses distribusi terganggu dan membutuhkan waktu lama. Ini
membuat ekonomi biaya tinggi. Harga-harga kebutuhan juga terpengaruh
jika jalan rusak.
SP: Bapak yakin jalanan di Sumatera Utara bisa semakin bagus dan berkualitas?
GPN: Insyaallah saya yakin. Prosesnya memang tidak bisa cepat dan sim
salabim. Sekali lagi pembangunan tidak ada yang instant dan abrakadabra.
Visi saya, jalanan di Sumatera Utara akan sama bagusnya bahkan lebih
bagus dari provinsi-provinsi tetangga.
Bukan rahasia lagi, jalanan di Riau, Sumbar dan Aceh selalu dikatakan
lebih baik dari jalanan di Sumatera Utara. Itulah yang menjadi pelecut
dan penyemangat saya untuk membuktikan Sumut bisa lebih baik dari
mereka.
Jika mau objektif, lihatlah bagaimana kondisi jalanan kita saat ini.
Tak hanya jalan Provinsi/Nasional di Tanah Karo, tapi juga Jalinsum ke
arah Pantai Timur, Jalur tengah dan beberapa di Pantai Barat. Semua ada
perbaikan signifikan.
Memang ada beberapa titik yang masih jelek. Tapi dari hari ke hari
selalu ada peningkatan ke arah lebih baik. Karena Dinas Bina Marga
memang terus kita push untuk meningkatkan ruas jalan di Sumut.
SP: Pertanyaan terakhir pak, ada kepala daerah yang memuji Anda.
Katanya, Anda dinilai berhasil membuat jalanan di kabupatennya mulus.
Padahal di kabupaten itu jalanan sudah kupak-kapik lebih dari 10 tahun.
Apa kuncinya?
GPN: Sekali lagi saya hanya menjalankan tugas. Saya pelajari, buruknya
jalanan di Sumut karena banyak kontraktor menawarkan harga di bawah
harga seharusnya. Demi menang proyek mereka rela menawarkan harga di
bawah 70 persen dari harga wajar.
Dengan harga seperti itu tentu kualitasnya patut dipertanyakan.
Karena itulah, saya selalu minta agar proyek infrastruktur benar-benar
dikerjakan sesuai spesifikasi dan pada rentang harga wajar. Jangan demi
menang tender, kualitas dikorbankan. Saya tidak mau rakyat yang menjadi
korban dalam hal ini. Itu salah satu kebijakan saya untuk mewujudkan
pembangunan berkualitas.
Dan kenapa saya bisa menggeber pembangunan jalan dalam setahun
terakhir? Itu karena saya selalu menekankan kepada seluruh jajaran untuk
melayani. Untuk jalan Nasional yang rusak saya terus desak dan beri
input ke pemerintah pusat. Sementara untuk jalan provinsi saya push dan
awasi SKPD terkait.
Home »
» ”Tak Ada Pembangunan Instan!”
Posting Komentar