Dunia Industri Diminta Bermitra dengan SMK

Foto: Pameran Teknologi SMK Sumut Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, mengunjungi salah satu stand Pameran Teknologi dan Lomba Inovasi dan Seni Siswa SMK Sumatera Utara di Lapangan Gajah Mada Medan, Selasa, 20 November 2012. Kegiatan kretaifitas berupa perlomba inovasi teknologi dan seni siswa tersebut diikuti belasan SMK di Sumatera Utara yang berlangsung hingga 24 November 2012.(medanbisnis/ariandi)

INDAG Hari ini Pkl. 08:48 WIB MedanBisnis – Medan. Plt Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pudjonugroho meminta perusahaan industri yang ada di Sumut melakukan mitra binaan dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di kawasan perusahaan industri tersebut. “Dengan melakukan mitra binaan terhadap SMK, akan tercipta simbiosis mutualisme atau saling membutuhkan antara industri dengan para siswa lulusan SMK,” kata Gatot usai membuka Lomba Teknologi Inovasi dan Seni Siswa SMK Sumut di Lapangan Gajah Mada Krakatau, Medan, Selasa (20/11). Saat ini, kata Plt Gubsu masalah kualitas pendidikan menjadi perbincangan bagi dunia industry. Di mana dunia industri masih  mengeluhkan tentang mutu tamatan sekolah yang tidak sesuai dengan dunia industri. “Jadi, dengan melakukan binaan perusahaan akan memperoleh tenaga kerja berkualitas dan pada sisi lainnya sekolah maupun siswa SMK akan termotivasi meningkatkan kualitas pendidikan," ujarnya. Menurut Gatot, masalah efesiensi dan relevansi dunia pendidikan dengan dunia kerja berdampak langsung pada kualitas pendidikan. Dimana, pendidikan dapat dikatakan  bermutu bila keluaran institusi pendidikan dapat terserap dunia kerja khususnya industri. Saat ini, pemerintah baik pusat maupun Sumut menyadari pentingnya pendidikan yang bermutu bagi bangsa. Karenanya, perhatian pemerintah tertuju kepada SMK  yang diharapkan mampu menghasilkan calon-calon tenaga kerja yang siap diserap dunia usaha. Untuk mencapai itu, lanjutnya, Pempropsu melakukan upaya perbaikan  kualitas pendidikan di Sumut baik pengelolaan proses belajar mengajar tingkat mikro, pengawasan dan lembaga pendidikan guru yang mempersiapkan guru dan tenaga kependidikan yang juga disesuaikan dengan standarisasi dunia industri. Bahkan, lanjut Plt Gubsu, Pempropsu mengalokasikan anggaran khusus hingga ke desa-desa dengan harapan permasalahan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan di Sumut, khususnya untuk pendidikan kejuruan dapat diminimalisir sehingga mampu  menghasilkan lulusan yang siap pakai. Sebelumnya, Ketua Panitia kegiatan, Bahaudin Manik menyebutkan, kegiatan tersebut diikuti oleh 13 SMK di Sumut.