Headlines News :
Home » » Sumut Bisa Jadi Leading Sektor Pariwisata di Pulau Sumatera

Sumut Bisa Jadi Leading Sektor Pariwisata di Pulau Sumatera

Written By Unknown on Jumat, 02 November 2012 | Jumat, November 02, 2012


(Analisa/khairil umri) Direktur Promosi Konvensi Intensif Event dan Minta Khusus (KIEMK) Rizki Handayani berfoto bersama dengan para buyer dari berbagai negara Eropa dan Asia saat penutupan Sumatera Internasional Travel Fair (SITF) 2012 di Medan, Selasa (30/10).
Medan, (Analisa). Direktur Promosi Konvensi Intensif Event dan Minat Khusus (KIEMK) Direktorat Jenderal Pemasaran Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani mengatakan dari segi kualitas dan kuantitas Sumut bisa sebagai leading sektor wisata di Pulau Sumatera.
"Potensi yang dimiliki Sumatera Utara sangat besar dari segi alam, budaya dan kuliner. Alam saja di Sumut ada taman nasional yang terbesar dan terbanyak, belum lagi Danau Toba dan sejarahnya. Orang ke Danau Toba seharusnya tidak hanya melihat pemandangan tapi sudah mempelajari sejarah geologinya," kata Rizki Handayani kepada wartawan pada Farewell Dinner di Restoran Kenangan Medan, Selasa (30/10) malam.

Menurutnya, pemerintah daerah harus memperhatikan pasar untuk menarik wisatawan. Kota Medan yang memiliki heritage yang banyak harus meningkatkan penanganannya menjadi kota wisatawa. Jika mencontoh Penang dan kota-kota lain di luar negeri seharusnya Medan menatanya lebih baik dan lebih nyaman.

Sedangkan untuk Sumut, pasarnya dari Eropa yang perlu ditingkatkan bagaimana pemandangan dan kulinernya. Dari segi pemandangan, mungkin di luar negeri lebih indah, tapi bagaimana daya tarik khusus yang bisa dijual yakni sejarah dan naturalnya.

Kawasan Wisata Tangkahan di Langkat, katanya memang mahal, tapi jika tetap menjaga natural maka orang Eropah akan menyenangani. "Nah, ini saya harapkan tetap dijaga karena seperti yang sering disampai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Itali itu ada goa yang orang untuk masuk harus antre hingga 6 bulan dan mahal. Itu semua demi menjaga natural dengan demikian orang akan semakin tertarik," katanya.

Rizki juga menyayangkan berkurangnya rumah tradisional Lingga di Karo. Menurutnya, 10 tahun lalu rumah adat ini masih berjumlah 12 unit, tapi kini tinggal dua unit. Kondisi ini, katanya harus menjadi perhatian pemerintah daerah karena rumah tradisional Lingga tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan kapal pesiar. Kalau berkurang kan akan ada penurunan.

Rumah-rumah adat, katanya memiliki daya tarik yang kuat sekali karena wisatawan mancanegara sangat menyukai hal-hal yang unik. "Turis sekarang tidak lagi hanya duduk dan melihat pemandangan, tapi mereka sudah melakukan eksperimen dan menyukai heritage,"katanya.

Rizki mengaku dengan adanya Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 dimana terjalin kerjasama dengan pemerintah daerah ke depan terus diperbaiki dan lebih baik lagi karena sangat besar pengaruhnya terhadap dunia internasional.

"Ajang SITF sangat besar pengaruhnya terhadap dunia internasional karena kegiatan ini terus dikumandangkan dan diperkenalkan kepada buyers dari negara Eropah dan Asia," katanya.

Lapor ke Menteri

Sementara, Anggota DPD RI asal Sumut, Parlindungan Purba mengharapkan agar pemerintah pusat membantu pemerintah daerah khususnya soal penanganan rumah-rumah sejarah seperti rumah Lingga di Tanah Karo dan rumah adat Simalungun.

"Saya pikir pemerintah pusat harus tolong daerah, saya akan mengusulkan ke Kementerian Kebudayaan supaya bukan hanya rumah Lingga tapi rumah adat Simalungun. Kita berharap supaya pemerintah pusat menjadikan rumah-rumah ini sebagai museum," katanya.

Parlindungan yang pernah menjadi Ketua Pesta Danau Toba sebenarnya menginginkan agar di kawasan Danau Toba setiap hari ada pesta sehingga aktivitas benar-benar melekat dan natural. "Every day Pesta Danau Toba, maka akan banyak turis yang datang ke sana," katanya.

Dia menyarankan agar pemerintah pusat terlibat dalam pesta Danau Toba karena jika hanya menganggar dana dari APBD Pemprovsu tidak cukup dan tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukan. "Saya sudah menyampaikan ke Wamen, panitia boleh bupati-bupati tapi harus dalam satu blueprint pengembangan pariwisata Sumatera Utara. Maka melalui SITF ini terus dikumandangan karena tanpa SITF ini namanya kita akan hilang di dunia internasional," katanya.

Farewell Dinner berlangsung meriah, para buyer dari Eropah dan Asia berjoget dan bernyanyi bersama yang dihibur artis Riri KDI dari Jakarta.Turut hadir Chairman Sumatera Promo, Henry Hutabarat, Executive Chairman Sumatera International Travel Fair, Bibie Lubis. (maf)




 http://www.analisadaily.com/news/read/2012/11/02/85039/sumut_bisa_jadi_leading_sektor_pariwisata_di_pulau_sumatera/#.UJNw6mfHSTY
Share this post :

Posting Komentar

 
Support :Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BINGKAI SUMUT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger