Headlines News :
Home » » Sumut Dapat Tambahan Premium 200.000 KL

Sumut Dapat Tambahan Premium 200.000 KL

Written By Unknown on Selasa, 20 November 2012 | Selasa, November 20, 2012

MedanBisnis – Medan. PT Pertamina Regional I Sumatera bagian Utara (Sumbagut) mendapat tambahan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis premium ditahun 2012 sebanyak 200 ribu kiloliter (KL) dari sebelumnya kuota sebesar 1,4 juta KL, sedangkan solar ditambah 7.000 KL dari kuota 993.114 KL.
Namun, kata Asisten Custom Relation Pertamina Regional 1 Sumbagut Soni Mirad, meski mendapatkan tambahan kuota, perusahaan plat merah  tersebut memprediksi penyaluran BBM subsidi hingga akhir tahun mengalami over sekitar  1% untuk premium dan 9% hingga 10% untuk BBM solar.

Menurutnya, secara total di tahun 2012 kuota yang diterima PT Pertamina Sumbagut jenis premium  sebanyak 1,6 juta kiloliter dan solar 1 juta kiloliter. "Ada tambahan sekitar 6% hingga 7% dari kuota sebelumnya yang diterima," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (19/11).

Dia menjelaskan, melihat penyaluran BBM subsidi per 31 Oktober 2012 yakni premium sebanyak 1,3 juta KL dan solar 935 ribu KL, maka diprediksi sisa penyaluran hingga akhir tahun akan mengalami over. "Prediksi kami, di akhir tahun untuk premium akan over sekitar 1% dan solar over 9%.

Soni mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk  mengawasi penyaluran BBM subsidi. Apalagi dalam penyaluran ini, tidak hanya PT Pertamina yang diberi wewenang, tapi ada tiga perusahaan lain yang mendapatkan  kewajiban menyalurkan BBM subsidi. "Pertamina wajib dan patuh terhadap angka kuota yang ditetapkan dalam UU APBN-P,sehingga perlu dukungan semua pihak agar kuota tercapai," ucapnya.

Selain itu, katanya, Pertamina juga akan melakukan upaya seperti menambah outlet bahan bakar  non-subsidi, menyediakan SPBU mobile khusus untuk kendaraan angkutan barang pertambangan dan perkebunan sesuai Permen ESDM 12 tahun 2012.

Penasehat Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Minyak dan Gas (Migas) Datmen Ginting mengatakan persoalan bahan bakar jenis premium memang masih menjadi polemik di tengah masyarakat. Sebab, disparitas harga yang cukup jauh antara subsidi dengan non-subsidi atau pertamax membuat masyarakat enggan beralih. Karenanya pemerintah harus bisa mengambil kebijakan yang bijaksana agar disparitas harga tidak terlalu jauh namun masyarakat tidak terbe bani. "Ketersediaan bbm non-subsidi juga harus diperhatikan sebab selama ini, masyarakat juga tidak mudah mendapatkan pertamax," pungkasnya.
Share this post :

Posting Komentar

 
Support :Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BINGKAI SUMUT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger