MEDAN- Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho meninjau
harga komoditas, khususnya harga bawang putih dan bawang merah yang
melambung se-hingga meresahkan masyarakat. Sidak dilakukan di sejumlah
pasar tradisional di Medan.
Dalam kunjungannya ke Pasar Tradisional Seisekambing di Jalan Gatot
Subroto kemarin (14/3), Gubsu ke-17 ini mencoba mencari tahu masalah
sehingga terjadi kenaikan harga komoditas ini. “Yang saya ketahui bahwa
ada beberapa persoalan sehingga harga bawang putih naik. Salah satunya
adalah beberapa berkas importirnya masih bermasalah di Tanjung Perak
sehingga bawang putihnya belum bisa turun,” ujarnya.
Gatot menjelaskan, kenaikan harga tersebut dikarenakan 96 kontainer
di tanjung Perak Surabaya, masih bermasalah. Tepatnya, masalah tekhnis
yaitu berkas-berkas yang belum lengkap sehingga bawang asal Cina dan
Taiwan ini belum dapat diturunkan. “Sementara untuk produksi kita tidak
ada karena kita bukan penghasil bawang putih,” ujarnya.
Sedangkan untuk bawang merah, kenaikannya akibat gagal panen di
Brebes sebagai salah satu daerah penghasil bawang merah. Gagal panen
tersebut disebabkan cuaca yang kurang bagus.
Dengan kondisi itu, Gatot berharap agar masyarakat kembali
meningkatkan daya saingnya, terutama untuk bawang merah yang dahulunya
dihasilkan dari Samosir. “Kita akan meningkatkan kembali semangat dan
daya saing petani bawang merah.
sehingga mereka memiliki semangat untuk menanam kembali bawang merah.
Jadi, kita tidak perlu impor lagi,” ungkap Gatot yang saat berkunjung
ke pasar dengan menggunakan pakaian yaitu celana dan baju warna putih.
Selain itu, kata dia, saat ini di Jakarta juga sedang berlangsung
rapat yang dihadiri oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera
Utara. Rapat tersebut bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dalam
negeri.
Seperti diketahui, saat ini, harga bawang putih, mengalami kenaikan
dari harga Rp18 ribu per kilo, menjadi Rp40 ribu per kilo (kamis, 14/3).
Sedangkan bawang merah juga mengalami kenaikan dari Rp25 ribu menjadi
Rp40 ribu per kilo.
Selain meninjau harga bawang, Gubsu yang pada saat itu didampingi
oleh Kepala Dinas Pertanian Sumut, M Roem dan Kadis Komunikasi dan
Informasi Sumut, J Damanik juga memberikan beberapa komoditas kepada
pengunjung pasar yang merupakan ibu rumah tangga. Suasana pasar juga
menjadi riuh karenakan kehadiran Sumut 1 tersebut.
Sementara itu, pedagang bahan pokok di pasar Seisekambing Medan, Duma
menyatakan kenaikan harga bawang ini menimbulkan kesulitan bagi mereka.
Selain penjualanan yang menurun, juga karena stok barang yang terus
menurun pula. “Kalau dulu, sangat mudah menjual bawang putih. Tapi kini,
sangat sulit. Sudah mahal, stoknya juga berkurang,” ujarnya.
Read more: http://www.hariansumutpos.com/2013/03/54223/gatot-sidak-harga-bawang-di-pasar#ixzz2NrbeuI9h
Posting Komentar