MEDAN - Pelaksana tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho memukul gong menandai peresmian Musyawarah Daerah (Musda) XIII Badan Pimpinan Daerah (BPD) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Provinsi Sumut, 9-10 September 2012, di Hotel Santika Jalan Kapten Maulana Lubis Medan.
Plt Gubsu pada kesempatan itu menghimbau para pengusaha jasa konstruksi tidak menawar harga proyek 70 persen dari nilai pagu hanya untuk mendapatkan pekerjaan. Pasalnya dengan penawaran harga sebesar itu, menurutnya kurang mengedepankan prinsip pekerjaan yang berkualitas.
"Penawaran harga 70 persen juga tidak efektif dan tidak efisien dalam penyerapan anggaran. Jadi marilah kita menawar harga yang sewajarnya," kata Plt Gubsu dihadapan 200 peserta Musda yang berasal dari pengurus propinsi dan kabupaten/kota dan undangan, hari ini.
Hadir Ketua BPP Gapensi Suharsoyo, Sekretaris dan Wakil Ketua I dan II, Ketua BPD Gapensi Sumut Makmur Azis dan jajarannya serta mantan pengurus dan penasehat, Ketua BPD Gapensi Aceh, Ketua LPJKD Sumut Murniati Pasaribu, pengurus asosiasi perusahaan dan profesi jasa konstruksi antara lain Ketua DPD Gapeknas Sumut Junjungan Pasaribu, Anggota DPRD Sumut Tunggul Siagian, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprovsu Sabrina, Kadis Bina Marga Sumut HM Armand Effendy Pohan.
Plt Gubsu juga mengajak para pengusaha jasa konstruksi untuk selalu mendukung terciptanya iklim usaha jasa konstruksi yang kondusif Sumut. "Saya ingin sekali ketika pusat itu tidak membanding-bandingkan infrastruktur jalan Sumut dengan Aceh dan Sumbar. Kalau di Aceh dan Sumbar kita bisa tidur di mobil, kalau terbangun berarti masuk Sumut lah itu," kata Gatot berseloroh.
Lebih lanjut Gatot mengatakan, kesemuanya tujuannya adalah bagaimana agar Sumut diperhitungkan dalam skala nasional khususnya di bidang infrastruktur. "Kita sering diledeki memang di pusat sana, banyak faktor yang saya kira menjadi penyebabnya, tapi yang ingin saya katakan, marilah kita kompak dan memberi peran agar jasa konstruksi kita, seperti infrastruktur, tumbuh dan berkembang bagus," ujarnya.
Pemprov Sumut sendiri lanjutnya, terus berupaya mendukung berlangsungnya usaha jasa konstruksi yang bagus. Antara lain upaya itu dengan melakukan pengadaan barang dan jasa seoptimal mungkin. "Sekedar informasi bahwa tahun depan, tender di Bina Marga Sumut kita upayakan mulai Januari. Harapan kami agar tender diikuti dengan baik untuk dihasilkannya pemenang yang benar-benar mampu melaksanakan pekerjaan tepat mutu, tepat kualitas dan tepat waktu," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua BPD Gapensi Sumut Makmur Azis mengatakan, pihaknya melalui Musda tersebut, mengomitmenkan berlangsungnya pekerjaan jasa konstruksi Sumut yang berkualitas dan berdaya saing di Sumut. "Ini sesuai dengan tema Musda, yakni peran Gapensi dalam mengembangkan profesionalisme di era pemberantasan korupsi," katanya.
Lebih lanjut Ketua BPP Gapensi Suharsoyo meminta Gapensi Sumut untuk serius menjabarkan pemberantasan korupsi di sektor jasa konstruksi. "Maunya harus terus dibicarakan pemberantasan yang bagaimana, karena pemahaman korupsi juga sudah melebar tidak saja hanya dalam bentuk uang," sebutnya.
Dia menilai tema itu sangat menarik dan menghimbau seluruh anggota Gapensi serius mengamalkannya. Anggota Gapensi yang didominasi pengusaha kecil, lanjutnya, harus selalu siap memberi kontribusi nyata dalam pembangunan dengan mengedepankan etika asosiasi dan profesionalisme. "Mari jadikan asosiasi jasa konstruksi terbesar dan tertua ini sebagai corong untuk membela kebutuhan rakyat," sebutnya.
Sebelumnya, Ketua LPJKD Sumut Murniati Pasaribu, mengajak Gapensi sebagai ososiasi terbesar dan tertua di Sumut untuk berperan demi mengembangkan jasa konstruksi Sumut. Dia mengajak kesiapan Gapensi Sumut menghadapi pemberlakuan (Permen) Pekerjaan Umum (PU) Nomor 08 tahun 2011 tentang Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi, serta pembentukan unit layananan sertifikasi.
Posting Komentar