Headlines News :
Home » » Pengungsi Sinabung terus bertambah

Pengungsi Sinabung terus bertambah

Written By Unknown on Kamis, 09 Januari 2014 | Kamis, Januari 09, 2014


(WOL Photo/Ega Ibra)
STABAT – Jumlah warga Kabupaten Karo yang mengungsi ke Kabupaten Langkat sejak dua hari pascaerupsi Sinabung dilaporkan bertambah hingga mencapai 500 jiwa.

“Ada 500 jiwa warga yang mengungsi dari Tanah Karo akibat erupsi Sinabung,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Hardianul Zally di Stabat, tadi malam.
Mereka terdiri dari, 150 kepala keluarga atau 257 jiwa laki-laki dan 243 jiwa perempuan.

Beberapa hari sebelumnya, jumlah warga Karo yang masih bertahan di Posko pengungsian Kabupaten Langkat tercatat masih sekitar 340 jiwa.

Ia menjelaskan, peningkatan aktivitas gunung berapi tersebut menjaid penyebab utama sejumlah warga kabupaten Tanah Karo, khususnya dari Kecamatan Naman Teran, kembali mengungsi ke Langkat ini.

Terkait dengan bertambahnya jumlah pengungsi, pihaknya menambah satu tenda lagi untuk menampung para pengungsi.

“Kami juga sudah menyalurkan sebanyak 100 lembar selimut kepada pengungsi yang baru datang,” ujar Hardianul.

Sedangkan untuk stok bahan makanan dan obat-obatan, menurut dia, masih cukup untuk didistribusikan kepada para pengungsi.

Salah seorang pengungsi Adi Barus menjelaskan bahwa mereka kembali mengungsi karena khawatir dengan kondisi gunung Sinabung yang kembali mengeluarkana wan panas.

Bahkan sejumlah perladangan dan perkebunan yang berada di desa sekitar gunung Sinabung sudah rawan terkena awan panas, sehingga warga harus kembali melakukan pengungsian.

Padahal sebelumnya sejumlah warga yang mengungsi ke Langkat ini sudah mulai kembali ke desa mereka guna melihat kondisi rumah dan areal perladangan, namun hingga sekarang ini warga yang mengungsi kembali bertambah.

Adi Barus mengaku, selama di lokasi pengungsian tak banyak kegiatan yang dilakukan, kecuali hanya mengisi waktu luang dengan membuat kerajinan tangan.

Akibat erupsi gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, yang terjadi terus menerus, menyebabkan harga jual sayuran di Kabupaten Langkat Sumatera Utara, mengalami kenaikan mencapai 300 persen.

"Harga sayuran di Langkat naik 300 persen," kata salah seorang pedagang di pajak Stabat Dina Harahap di Stabat, tadi malam.

Kenaikan harga sayuran terus terjadi seiring pasokan yang semakin berkurang di pasar tradisional yang ada di kota Stabat ini, katanya.

Dina Harahap menjelaskan seperti harga tomat sebelumnya Rp5.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp15.000 per kilogramnya.

Demikian juga dnegan harga cabai merah dari sebelumnya Rp 25.000 per kilogramnya, kini harganya naik menjadi Rp 47.000 per kilogramnya.

Sedangkan harga sayuran lainnya, rata-rata naik antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram, katanya.

Kenaikan harga sayuran ini sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu, akibat erupsinya terus gunung Sinabung di kabupaten Tanah Karo.

Karena warga petani yang bercocok tanam, sekarang ini pada masih mengungsi dan belum bisa beraktifitas seperti biasanya.

Selain itu pasokan sayuran dari petani Langkat sendiri masih kurang, juga disebabkan karena beberapa kawasan di landa banjir menjelang akhir Desember kemarin, katanya.

"Pasokan sawi, kangkung, genjer, daun ubi, termasuk cabai merah, sangat sedikit di pasaran," katanya.

Dina hanya bisa berharap agar situasi Sinabung bisa kembali normal, agar warga Tanah Karo yang biasanya bercocok tanam dan menjadi salah satu penghasil terbesar sayuran di Sumatera Utara, bisa kembali bertani dan menjual hasil ladangnya ke Langkat.
Share this post :

Posting Komentar

 
Support :Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BINGKAI SUMUT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger