Headlines News :
Home » » Plt Gubsu: Cegah konflik Pilgubsu 2013

Plt Gubsu: Cegah konflik Pilgubsu 2013

Written By Unknown on Senin, 10 September 2012 | Senin, September 10, 2012

 



MEDAN - Pelaksana Tuagas (Plt) Gubnernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho mengingatkan bupati dan walikota menggerakkan kepekaan masyarakat memperkuat basis deteksi dini mencegah konflik termasuk menjelang pelaksanaan Pilgubsu 2013.

"Melindungi masyarakat termasuk dari konflik merupakan kewajiban kepala daerah beserta menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan serta NKRI," tegasnya dihadapan para Kepala Badan Kesbangpol Linmas kabupaten dan kota se-Sumut tadi malam.

Berbicara dalam Orientasi Deteksi Dini, Cegah Dini Kemampuan Penanganan Konflik di Hotel Grand Kanaya Medan, Plt Gubsu diwakili Kepala Kebangpol Linmas Sumut Drs H Eddy Syofian mengakui heterogenitas Sumut berpotensi terjadinya gesekan sebagai pemicu terjadinya konflik melalui isu SARA.

"Sejauh ini masyarakat Sumut cukup dewasa dan cerdas mengelola heterogenitas itu sehingga Sumut tetap kondusif, namun kita tidak boleh lengah, terutama mendeteksi secara dini jika ada potensi ke arah itu," tegasnya pada orientasi yang berlangsung dua hari tersebut.

Kabid Pembinaan Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol Zulkarnain Rangkuti mengemukakan orientasi guna mensinkronkan gerak sinerjitas penanganan potensi konflik mulai dari tingkat kelurahan dan desa sebagai ujung tombak melalui interaksi produktif bupati dan walikotya dalam menggerakan potensi kesbangpol di wilayahnya masing-masing.

Sejumlah narasumber dihadirkan antara lain Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sumut Laksmana Pertama Djajeng Soedarsono, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut DR H Maratua Simanjuntak, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Nurdin Soelistyo dan Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Bahri Damanik, Wadir Intelkam Poldasu AKBP Ponadi, DR Budi dan Drs Thamrin Nasution MAP dari USU serta Jumintar Lubis dari Kementerian Hukum dan HAM RI.

Eddy Syofian atas nama Plt Gubsu mengimbau para bupati dan walikota mendayagunakan potensi Kesbangpol Linmas setempat guna menggerakkan dan mengasah kepekaan masyarakat dalam deteksi dan cegah dini penanganan konflik.

Khusus dalam menyikapi suasana perpolitikan dan kemasyarakatan menjelang Pilgubsu 2013 diakui konstalasi akan semakin meningkat sehingga semua pihak harus lebih peka dalam menjaga suasana agar tetap kondusif, aman dan damai.

"Kita bersyukur komitmen untuk ini sudah tergalang baik di Sumut hanya saja perlu terus diaktualisasikan," ujarnya seraya menginformasikan bantuan perguruan tinggi juga signifikan antara lain telah hadirnya Pusat Studi Konflik dan Radikalisme di Fakultas Psikologi USU yang didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI.

Diingatkan bahwa pemicu terjadinya konflik memang harus diantisipasi sejak dini sehingga lebih mudah dalam penanganannya sebab pemicu ini terkadang bermula dari hal-hal kecil namun memiliki potensi gesekan yang berbau isu SARA.

Isu-isu tersebut patut dicegah dini baik yang bersifat internal yaitu bersumber dari bangsa sendiri maupun bersifat eksternal yakni yang bersumber dari luar negara Indonesia sebagaimana fenomena yang telah terjadi di beberapa daerah.

Pada orientasi ini sejumlah narasumber mengakui penyelenggaraan Pilkada sebagaimana Pilgubsu yang akan digelar di Sumut memiliki potensi konflik yang perlu diantisipasi dini khususnya kemungkinan ketidakpuasan terhadap hasil Pilkada.

Beberapa isu lainnya yang juga berpotensi konflik antara lain mengenai batas wilayah, unjukrasa dan lainnya yang harus dideteksi sedini mungkin.
"Tren konflik inilah yang harus kita waspadai di Sumut mengingat masyarakat kita heterogen namun sesungguhnya heterogenitas itulah sebagai potensi kekokohan harmonisasi Sumut jika dikelola secara arif, bijaksana dan cerdas," ujar Eddy Syofian.

Semua pihak dan komponen strategis di Sumut harus terus komit menjadikan provinsi ini nyaman dan kondusif dilandasi kerukunan dan semangat kebangsaan.

Eddy Syofian mengemukakan beberapa deteksi dini yang menggejala secara nasional adalah disharmonisasi dan degradasi moralitas maupun nilai kebersamaan.

"Disharmonisasi dan degradasi nilai kebersamaan antar etnis maupun umat beragama merupakan hal yang harus dideteksi dengan memperkuat kerukunan dan harmonisasi," ujarnya.

Untuk menjamin Sumut tetap kondusif dan nyaman serta semua kelompok etnis maupun umat beragama harmonis, lanjutnya, komunikasi secara berkala antara pemimpin formal dan pemimpin nonformal harus lebih diintensifkan.

 http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=259767:plt-gubsu-cegah-konflik-pilgubsu-2013&catid=41:pilkada-sumut&Itemid=64
Share this post :

Posting Komentar

 
Support :Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BINGKAI SUMUT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger