Headlines News :
Home » » Sumut kurang diperhatikan pusat

Sumut kurang diperhatikan pusat

Written By Unknown on Selasa, 25 September 2012 | Selasa, September 25, 2012


MEDAN - Sumatera Utara (Sumut) secara umum dan Medan khususnya, telah berhasil menampilkan wajah keberhasilan pencapaian masyarat yang sejahtera dalam keberagaman sosial dan budaya.

"Ini merupakan salah satu tolok ukur dari konsep “democracy that delivers” (demokrasi yang memberikan manfaat - red)," ujar Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Artauli RMP Tobing Sabtu di Hotel Grand Aston Medan.

Berbicara dalam PertemuanTerbatas Wantimpres bidang Hubungan Luar Negeri dengan moderator Kepala Kesbangpol Linmas Eddy Syofian, Artauli atas nama Anggota Wantimpres bidang Hubungan Luar Negeri/Internasional, Hassan Wirajuda menyampaikan apresiasi atas raihan Sumut mencapai kesejahteraan dalam keberagaman, dan keberagaman dalam kesejahteraan.

Eddy Syofian yang memandu pertemuan ini juga menyampaikan komitmen Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, bersama seluruh komponen strategis mempertahankan perbedaan menjadi potensi sehingga Sumut tetap menjadi model kerukunan nasional.

Pada forum bertajuk Promosi dan Proyeksi Demokrasi Indonesia Bercermin pada Sumut yang Beragam, Sejahtera dan Harmonis ini tampil selaku Pemapar Kunci Walikota Medan, Rahudman Harahap tentang kondisi terkini Medan.

Narasumber lainnya Dekan FE USU Jhon Tafbu Ritonga, Wakil Ketua Kadin Sumut Jonner Napitupulu, Ketua FKUB Sumut Maratua Simanjuntak dan Sofyan Harahap dari praktisi pers serta hadir juga Ketua MUI Medan M Hatta, tokoh lintas agama JA Firdinandus, Witaryo Oemar (tokoh Budha), Uskup Agung Anicetus B.Otm.Cap Sinaga dan lainnya.

Dari dialog disimpulkan antara lain 33 kabupaten dan kota di Sumut dari 524 daerah otonom di Indonesia proses demokrasinya berjalan kondusif.

"Kearifan lokal seperti prinsip Dalihan Natolu mampu meredam konflik atas akses demokrasi, meski tidak dinafikan praktek 'money politics' dirasakan terindikasi seperti daerah lainnya," ujar Eddy Syofian menyampaikan hasil kesimpulan, hari ini.

Sebelumnya Artauli juga mengakui tiga pilar pembangunan Sumut yakni iklim kondusif, harmonisasi dan good governance membuat masyarakat dan pemerintahan lokal mampu membangun kehidupam sosial yang heterogen dan rukun damai.

Hanya saja Jhon Tafbu maupun beberapa pembicara lainnya menekankan tantangan Sumut adalah perasaan masih kurangnya perhatian pusat terhadap keadilan pembangunan terutama ketertinggalan infrastruktur yang sudah dirasakan kalah dibanding Sumsel atau Riau.

Untuk itu disarankan agar pusat memberikan perhatian lebih signifikan kepada Sumut mengingat andil Sumut cukup besar dalam mewujudkan NKRI dan pembangunan nasional karena sumberdaya alam Sumut yang melimpah.

Dalam bidang demokrasi, meski Sumut masih menjunjung tinggi nilai adat dan keragamannya, namun dalam berdemokrasi mampu menghilangkan prasangka primordialisme dalam pengelolaan demokrasi tersebut.



 http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=261616:sumut-kurang-diperhatikan-pusat&catid=14:medan&Itemid=27
Share this post :

Posting Komentar

 
Support :Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BINGKAI SUMUT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger