Headlines News :
Home » » Ekspor Rempah-rempah Sumut Naik 54,21%

Ekspor Rempah-rempah Sumut Naik 54,21%

Written By Unknown on Selasa, 20 November 2012 | Selasa, November 20, 2012

MedanBisnis – Medan. Membaiknya harga rempah-rempah di pasar luar negeri turut mendongkrak perolehan devisa ekspor Sumut dari komoditas tersebut. Meski sebelumnya negara buyer menahan pembelian rempah-rempah, namun secara kumulatif nilai ekspor Sumut periode Januari-Oktober 2012 naik hingga 54,21% dibandingkan periode yang sama di tahun 2011.
Kasie Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut Fitra Kurnia, memaparkan, periode Januari-Oktober 2012 nilai ekspor rempah-rempah Sumut mencapai US$ 9,599 juta atau meningkat 54,21% dibandingkan tahun lalu senilai US$ 6,225 juta. Sementara itu volumenya juga naik dari 4.840 ton menjadi 6.449 ton. 

"Ekspor rempah-rempah Sumut seperti kayu manis (cassiavera), cengkeh, kemiri, kapulaga, kemenyan, kencur kering dan kayu pinang masih diminati negara luar. Karena komoditas ini dipakai sebagai bahan tambahan untuk penyedap makanan," ujarnya, di Medan, Senin (19/11).

Dikatakannya, komoditas rempah-rempah Sumut diekspor ke AS, Jerman, Mesir, Brazil, Malaysia, Thailand dan Hongkong. Menurut Fitra, rempah-rempah ini memang sangat dibutuhkan di luar negeri karena dipakai sebagai penyedap bahan makanan. "Apalagi di sana kan rempah-rempah ini sedikit susah didapatkan. Jadi ketika harga mahal seperti sekarang, permintaan tetap tinggi. Meski mereka sempat menahan order, namun tetap ada permintaan karena memang sangat dibutuhkan," ungkapnya.

Untuk produksi komoditas rempah-rempah tersebut, Fitra mengakui, pihak eksportir masih banyak mendatangkannya dari Padang dan Aceh karena terkendala dengan ketersediaan pasokan dari Sumut. Kayu manis dari Padang misalnya, jelas dia, memiliki kualitas yang lebih bagus dengan keunggulan kayu tipis dan aroma yang kuat, sehingga negara-negara Eropa lebih memilih kayu manis tersebut untuk dijadikan bahan campuran baik untuk minuman maupun industri makanan. Berbeda dengan kayu manis asal Sumut yang kulit lebih tebal dan kurang beraroma.

Ditambahkannya, permintaan rempah-rempah diperkirakan masih akan meningkat jika kondisi Eropa dan AS bisa membaik. Apalagi, kata dia, ada kebijakan dari Negara buyer seperti AS untuk mengatasi krisis ekonomi di negara tersebut.  "Jika ada kebijakan baru untuk mengatasinya pasca terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden AS, industri tentu akan kembali menggenjot produksi hingga otomatis akan membuat permintaan bahan baku naik," pungkasnya.(elvidaris simamora)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support :Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BINGKAI SUMUT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger