Medan, 14/9 (ANTARA) – Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho mengatakan, pihaknya siap menampung masukan pengembangan sektor transportasi dari hasil diskusi yang membahas akses Transportasi Medan-Kuala Namu,Kabupaten Deli Serdang.
“Kita siap menerima hasil diskusi tersebut,” katanya saat menerima audensi Pengurus DPD Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Provinsi Sumut di Medan, Jumat.
Pengurus DPD HPJI Provinsi Sumut, Sabtu (22/9) akan menggelar Diskusi Panel Terfokus dengan thema Penyiapan Sarana dan Prasarana Transportasi Publik yang Aman, Nyaman dan Terjangkau di Kota Medan dan akses ke Bandara Kuala Namu”.
Gatot mengatakan, diskusi yang akan dilaksanakan itu, sangat relevan menjawab tantangan, hambatan dan kendala, sekaligus memberikan masukan berharga guna pengembangan sektor transportasi di Sumut, khususnya di Medan dan akses ke Bandara Kuala Namu.
Pemprov Sumut, menurut dia, terus menerus mendesain sistem transportasi yang efektif, efisien serta menghemat biaya, tenaga dan waktu dan tidak mengganggu sistem sosial kemasyarakatan serta ramah lingkungan.
Gatot berharap, agar diskusi ini dapat dipersiapkan dengan baik. “Tolong Kadis Bina Marga, jadwalkan saya untuk bisa hadir di kegiatan itu. Saya senang ketika ada pertemuan positif demikian, karena akan memberi warna dan memperkaya pemahaman kita bersama dalam pengembangan transportasi Sumut.
“Mebidangro misalnya, kita terus mengkaji sistem transportasinya yang sifatnya jangka panjang dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Gatot.
Ketua Panitia Meuthia Fadilla sebelumnya melaporkan, kegiatan tersebut akan dihadiri Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak yang akan membawakan materi Masalah Akses Menuju Bandara Kuala Namu (tol dan non tol).
Selain itu Direktur Transportasi Perkotaan Ditjen Hubungan Darat Kemenhub dengan materi “Kesiapan Sarana dan Prasarana Transportasi dalam Menyongsong Pengoperasian Bandara Kuala Namu”, Ahli Transportasi dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Prof Dr Ir Wimpi Santosa MEng dengan materi “Masalah Transportasi Publik di Kota Medan”.
“Ketiga pembicara utama ini sejauh ini memastikan kehadirannya,” ujar Meuthia.
Tim Perumus Zulkarnain menambahkan, digelarnya diskusi tersebut berangkat dari keresahan bersama pengambil keputusan tentang masih belum siapnya sektor transportasi menjawab perkembangan Kota Medan maupun Sumut dalam menjawab perkembangan global dewasa ini.
Kesiapan ini tentunya harus dijawab dan terus dikomitmenkan sebab sudah cukup jauh ketinggalan dari daerah-daerah di Pulau Jawa. Terminal moda transportasi, katanya, bisa diaplikasikan di sektor transportasi Sumut, seperti menyongsong pengoperasian Bandara Kuala Namu.
“Terminal moda transportasi ini didesain dan dioperasikan secara profesional dan memenuhi standar ketentuan sistem transportasi nasional” ucap Zulkarnain.***2***
Posting Komentar