Headlines News :
Home » » Bandara Kuala Namu belum juga terealisasi

Bandara Kuala Namu belum juga terealisasi

Written By Unknown on Senin, 01 Oktober 2012 | Senin, Oktober 01, 2012



(WOL Photo)
MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara belum dapat merealisasikan pembangunan jalan tol Medan-Kuala Namu dan Kuala Namu-Tebing Tinggi untuk mendukung akses ke bandara yang sedang dibangun karena terkendala pembebasan lahan.

Dalam nota jawaban atas pandangan umum fraksi terhadap nota keuangan Ranperda PAPBD 2012 yang didapatkan di DPRD Sumut di Medan, Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengatakan, proyek pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu itu telah dikontrakkan pada akhir 2011.
Dari penawaran yang dilakukan, kontrak pembangunan jalan tol yang dikategorikan Seksi I itu didapatkan konsorsium China Harbour Enginering, China State Construction, dan PT Hutama Karya.

Untuk merealisasikan pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu tersebut, telah dilakukan pembebasan lahan seluas 86 hektare atau mencapai 43,88 persen. Disebabkan belum tuntasnya pembebasan lahan tersebut, pembangunan jalan tol dari Kota Medan menuju lokasi Bandara Kuala Namu yang berada di Kabupaten Deli Serdang tersebut belum dapat direalisasikan.

Adapun lahan untuk jalan tol Kualanamu-Tebing Tinggi yang dikategorikan Seksi II baru dapat dibebaskan seluas 138,94 hektare (57,02 persen). Sedangkan proses prakualifikasi pembangunan tol Seksi II tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada akhir November 2012.

Dalam rangka percepatan pengoperasian dua jalan tol tersebut, Pemprov Sumut telah mengadakan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Jasa Marga. Nota kesepahaman tersebut juga berisi perencanaan bisnis dan pengembangan usaha lainnya jika dua jalan tol itu telah selesai dibangun.

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) yang telah membuat MoU pada 1 Maret 2012 guna pelaksanaan pembanguan jalan non tol tersebut dan keduanya sepakat membentuk konsorsium untuk bersaing mendapatkan pengusahaan pembangunan jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebingtinggi.

Pelaksan Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho meminta konsorsium juga melibatkan perusahaan kontraktor lokal. Hal itu mengemuka pada rapat bersama antara PT Jasa Marga dengan Pempropsu yang dipimpin Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dan Direktur Pengembangan Bisnis Jasa Marga Abdul Hadi Hs, di Medan, belum lama ini.

Hadir juga dalam rapat tersebut Kepala Bappeda Sumut Riadil Akhir Lubis, Kadis Bina Marga Sumut M Arman Effendi Pohan, Direktur PT Pembangunan Sarana dan Prasarana Syarifullah, Timbul Pasaribu mewakili Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Medan dan sejumlah jajaran Jasa Marga.

Dalam konsorsium itu nantinya, PT Jasa Marga akan menjadi lead dengan kepemilikan saham sebesar 55 %. Untuk ikut dikonsorsium itu, Pempropsu melalui BUMD PT Pembangunan Sarana dan Prasarana Sumut dan perusahaan konstruksi lokal mendapatkan porsi 45% dari total modal dasar yang dibutuhkan. Terkait sumber 45% modal itu, menurut Abdul Hadi dimungkinkan bagi Pempropsu melibatkan investor lokal (Sumut) dan kabupaten/kota untuk membantu pemenuhan 45% dari total modal dasar. "Namun sebaiknya investor  tidak banyak agar tidak menyulitkan koordinasi," katanya.

Dia mengatakan, investor dari dalam dan luar negeri, banyak yang tertarik untuk ikut bersama Jasa Marga menggarap investasi pembangunan jalan tol tersebut. "Namun kita sudah mengomitmenkan menggandeng Sumut karena pada prinsipnya kami tidak ingin Sumut hanya menjadi penonton. Karena itu kita harus bersama membangun komitmen dalam memperjuangkan proyek yang strategis ini,” katanya.

Plt Gubsu menyatakan Pempropsu pada dasarnya sepakat dengan pembentukan konsorsium itu. Namun terlebih dahulu dilakukan kajian karena menyangkut keterbatasan pendanaan Pempropsu. "Investor lokal saya kira banyak yang mau bersama kita ikut berinvestasi di jalan tol itu," katanya.

Karenanya, Gatot meminta agar Bappeda dan Bina Marga mematangkan pembentukan konsorsium ini dengan antara lain mengundang investor lokal guna menjajaki keikutsertaan berinvestasi.

Terkait pemenuhan modal dasar 45%, menurut Kadis Bina Marga Effendi Pohan, akan disampaikan Pempropsu melalui BUMD PT Pembangunan Sarana dan Prasarana, paling lambat 15 Oktober 2012. "Paling lambat 15 Oktober Pempropsi melalui BUMD sudah menyampaikan kepastian besaran saham dalam konsorsium," katanya.

Namun sebelum itu disampaikan, Effendy mengatakan akan digelar pertemuan tentang rencana pemasukan PQ tentative 28 November 2012 di Kantor Jasa Marga Jakarta.

Pada pertemuan itu, akan diundang BUMD dan calon investor lokal guna mengikuti pemaparan prospek pembangunan jalan tol Medan-Tebingtinggi yang disajikan Jasa Marga. Dalam hal ini, diharapkan calon investor semakin terbuka pemahamannya sehingga ikut ambil bagian berinvestasi.

Selain soal modal, Pempropsu juga ditantang untuk menyiapkan pembebasan lahan. Menurut Abdul Hadi, pembebasan sangat mendesak untuk memastikan bahwa investasi pembangunan jalan tol itu bisa digarap.
Share this post :

Posting Komentar

 
Support :Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BINGKAI SUMUT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger