JAKARTA- Partai Demokrat semakin mengukuhkan diri sebagai partai
keluarga Cikeas. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi terpilih sebagai
ketua umum melalui proses aklamasi.
Namun hingga ditutupnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat,
Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono tidak mengundurkan diri dari
jabatannya. Akhirnya duet ‘bapakanak’ itu kini diplotting untuk
mengendalikan Partai Demokrat menuju Pemilu 2014.
“SBY menerima tawaran ini karena untuk penyelamatan dan konsolidasi
partai,” kata pimpinan sidang, EE Mangindaan diHotel Grand Bali Beach,
Sanur, Sabtu(30/3). Selepas pemilihan ketua umum, Demokrat mengubah
sejumlah pasal-pasal dalam anggaran rumah tangga.
Salah satu pimpinan sidang, Amir Syamsudin, membacakan sejumlah
perubahan. Misalnya, pasal 13 menyatakan ketua umum dibantu oleh ketua
harian yang bertanggung jawab kepada ketua umum. Ketua harian ini
dipilih oleh ketua umum terpilih.
Dalam pasal 18, Amir menjelaskan tugas ketua harian adalah mengawasi
kepartaian yang sifatnya ke dalam dan ke luar di tingkat daerah. Amir
menyatakan, dalam menjalankan tugasnya ketua harian memperoleh izin dari
ketua umum.
Perubahan pasal 19 misalnya menyatakan, wakil ketua umum melaksanakan
tugas dan fungsinya atas dasar ketua harian. Terkait dengan jabatannya
di Dewan Pembina, SBY menyerahkan kepada Ketua Harian Dewan Pembina.
Namun pimpinan sidang tidak menjelaskan, bagaimana mekanisme ketua
harian pembina ini dipilih. Sedangkan untuk di Majelis Tinggi, SBY
menyerahkan wewenangnya kepada Wakil Ketua Majelis Tinggi.
Kesepakatan menggandeng SBY dan sang anak, Edhie Baskoro Yudhoyono
alias Ibas yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana (organizing
committe) KLB tercapai setelah tujuh pimpinan Kongres Luar Biasa (KLB)
berdiskusi panjang dengan SBY terkait aspirasi para Dewan Pengurus
Daetrah (DPD) yang menginginkannya menjadi ketua umum PD.
“Sesuai dengan kesepakatan kami bertujuh telah bertemu dengan pak
SBY, beliau tidak mudah memutuskan karena beliau memikirkan tugas
kenegaraannya,” tukas Mangindaan, yang juga anggota Majelis Tinggi,
kepada wartawan selepas KLB.
Mangindaan menyatakan SBY bersedia menjadi ketua umum PD. Kendati
demikian, dia memberikan syarat untuk mengisi jabatan sebagai ketua umum
partai berlambang segitiga mercy tersebut.
SBY menjabat ketua umum benar-benar bersifat sementara.“ Beliau
katakan bersifat sementara hanya dalam proses penyelamatan dan
konsolidasi partai dengan ketentuan paling lama 2 tahun. Beliau
sebetulnya meninginkan lebih cepat lebih baik setelah pemilu dan
pemilihan presiden 2014 selesai tentunya setelah dilakukan kongres,”
ucapnya.
Kemudian Mangindaan menerangkan, supaya bisa berkosentrasi dan
menjalankan tugas kenegaraan dan pemerintahan, maka tugas ketua umum
dilaksanakan pengurus harian di bawah seorang ketua harian.
“Beliau ingatkan hampir semua tugas ketua umum selama ini
dilaksanakan oleh ketua umum akan dilakuka noleh ketua harian bersama
dengan pengurus,” ucap dia.
Lebih lanjut, Mangindaan mengatakan, SBY meminta tugas ketua dewan
pembina dilaksanakan oleh ketua harian dewan pembina. Begitu pula tugas
sebagai majelis tinggi diserahkan kepada wakil ketua majelis tinggi.
Setelah itu Mangindaan menanyakan hal tersebut kepadapesertaKLB.“
Dapatdisetujui?” kataMangindaan. Seluruh peserta KLB kompak menyatakan
setuju
Read more: http://www.hariansumutpos.com/2013/03/55109/bapak-anak-kendalikan-demokrat#ixzz2PBWRl2O8
Bapak Anak Kendalikan Demokrat
Written By Unknown on Senin, 01 April 2013 | Senin, April 01, 2013
Label:
Politik
Posting Komentar